Taukan Fashion Style dork?? fahsion style yang tiba-tiba aja nongol setelah lama menghilang, fashion style yang banyak dibicarakan orang" tentang berbagai keunikannya. Dork itu apa c? Nah bagi yang belom tau dork itu apa ini gw kasi gambarannya (klik aja biar gede)
DORK
Nah udah taukan dork itu kaya apa? asal mula kata dork sebenarnya masih menjadi misteri namun secara umum dork: bodoh, tolol, orang yang tidak pada tempatnya (cara berbaju). Dari artikel yang gw baca fashion dork gak cocok buat apapun, karena itu aneh. Apakah begitu?? inilah komentar orang2 tentang dork. Mari disimak:
Nines : Dork itu aneh dan cupu (cukup pedas)
Angger: Topine aneh, Rambute cupu, koyo korden(?), sok emo, sing rak nguati topine
Angga : Wah gak ngerti
Echa : Iiiiiih, gw gak suka pewe gaskin. Maap ya kaya alay
Endah : Menurutku aneh, tapi seru buat lucu-lucuan
Ulil : Buat nyante enak, tapi kalo buat formal gak cocok
Itulah komentar dari manusia" yang asalnya gak tau apa itu dork, dan dengan sedemikian rupa gw terangin akhirnya ngerti juga..hahaha..yup, sekian dulu postingan Fashion Freak,dan akan tetep up 2 date kalo gw gak males bahas fashion hehehe. Boleh beda style yang penting TETEP INDONESIA!! Bill gates aja pake batik ^^
Gothic sebenarnya bukan hanya aliran musik ataupun style, tapi juga bisa masuk dalam aliran seni, bahkan tidak menutup kemungkinan gothic juga masuk ke dalam wilayah ideologi. Mungkin terlalu banyak orang yang memandang miring para gothess (penganut/pecinta gothic). Kebanyakan orang beranggapan bahwa gothic itu sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang berbau satanic, padahal bukanlah demikian kenyataannya. Memang tidak bisa dipungkiri jika para gothess selalu menampakkan dan menonjolkan diri mereka dengan style yang gelap dan kelam. Mungkin dari situlah orang-orang awam menganggap gothic itu terkait dengan satanic, suicidal, kekerasan, atauwhatever-lah…………
Nah, setelah muter2 nggak karuan baca komentar Abdi tadi, coba dech sekarang kita tengok kebelakang mengenai sejarah gothic itu sendiri. Kata Gothic sebenarnya berasal dari Visigoth, yaitu nama sebuah suku Barbar dari daratan Jerman yang sudah bikin kocar-kacir kerajaan Romawi, (Sebagai tambahan neeh…. Kaum Visigoth ini pernah dipukul mundur dan dikalahkan oleh para pejuang Muslim saat ekspansi Islam ke Spanyol yang kalau nggak salah pada masa Khalifah Khalid bin Walid). Allahu Akbar…….!!!!!! He…He…He…^_^
Kembali ke…..Laptop, Eh salah…. Kembali ke……Gothic.
Sejak abad ke 12 sampai abad ke 16, gothic berkembang lagi dan mulai memasuki dunia baru yaitu dunia arsitektural. Gaya arsitektural gothic ini biasanya rada2 gelap dan gloomy. Coba saja kita lihat arsitektural Gereja-Gereja dan bangunan-bangunan abad pertengahan, kebanyakannya bergaya gothic. Mesjid-Mesjid di Spanyol dan Andalusia pun tidak luput dari nuansa gothic yang cukup kental. Bahkan Mesjid Nabawi di Madinah sendiri juga dipengaruhi dengan arsitektural gothic, apalagi kalo pernah sholat disana emang beda rasanya. Emang ada sedikit nuansa gloomy, tapi nggak tau juga suasana hati jadi lebih tenang setelah sholat disana (Nggak percaya..?? Coba aja sendiri, udah terbukti kok).
Sekarang kita masuk ke wilayah sub-kultur dan mungkin juga style. Definisi gothic secara sub-kultur memang nggak ada kejelasan (mungkin belum ada ahli yang mau meneliti masalah ini). Mungkin terserah masing-masing individu aja dech buat ngartiin apa itu Gothic…??? Tapi yang jelas gothic memiliki ciri khas yang unik dan gampang diingat. Kalo pada style dandanan, biasanya gothic identik dengan warna gelap dan gloomy (biasanya sich hitam) yang dipadu padankan dengan warna yang sangat pucat. Tapi satu hal yang pengen Abdi tekankan disini kalau Gothic itu bukan Emo. Banyak orang yang menyama-nyamakan antara Gothic dan Emo, padahal keduanya sangat bereda.
Kalo pada arsitektural biasanya identik dengan nuansa abad petengahan dan kemegahan, tapi tetap aja gloomy. Nah, kalo pada musik mungkin sudah pada tau semua bahwa gothic erat dengan nada-nada yang cukup mendayu (tapi nggak mellow) dengan lirik yang penuh dengan depresi, gloomy, kesedihan, kekecewaan, kebencian, atapun pemberontakan dan perlawanan yang tidak tercapai atau terhenti ditengah jalan.
Kalo dilihat dari sejarahnya, gothic jelas sekali lahir dan berkembang di daratan Eropa. Band-band yang beraliran gothic pun juga tumbuh subur di daratan Eropa, sebut saja Within Temptation, Xandria, Theatre of Tragedy, dan lain sebagainya berasal dari Eropa. So, salah besar kalo ada yang bilang Evanescence adalah pelopor band gothic (Evanescence kan baru, lagian asalnya aja dari Amrik, trus komersil boanget lagi. Kayanya nggak ada dech kultur mereka yang bersinggungan dengan gothic…).
Wah, sepertinya sudah pooaaannnjjjjaanngggg and lueeeeebbaaarrrr Abdi cerita tentang Gothic. Kalo ada yang mau nambahin boleh aja dan Abdi sangat senang pastinya. Lagian Abdi uudah laper nich, mau nyari makan dulu soalnya lagi Home Alone….^_^
Parkour???anda pernah nonton film YAMAKAZI??atau kamu lihat saja gambar diatas.. Yamakazi itu yang ceritanya membantu anak kecil yang jatuh saat mencoba latihan seperti group yamakazi itu dan mengalami cedera parah sehingga harus oprasi untung menyelamatkan hidup anak itu... terus karena merasa bersalah Yamakazi mencuri uang orang petinggi besar yang sering makan duit rakyat alias koruptor, untuk biaya oprasi yang biaya besar sekali..... yang gerakanya kaya maling ayam tuloh......hehehhee... tapi kalau latihan Parkour jangan di salah gunain loh... jangan baut maling pelem....tapi untuk membantu orang.. aku tidak begitu tahu tentang Parkour... mungkin hanya 10%nya saja... kenapa Parkour saya anggap juga Street style... karena memang melakukan Parkour harus di tempat terbuka.. dan mungkin yang paling efektif di jalanan.. tapi buat Guru Parkour yang seandainya baca artikel ini saya minta maaf kalau salah saya anggap Parkour juga termasuk Street Style(gaya jalanan), tapi apa salah?? kelihatanya benar?karena saya juga pernah baca koran.. latihanya juga di pinggir-pinggir jalan gitu. aku tidak tahu apakah asal mula dari Parkor ini dari jalanan.. tapi menurut yang saya baca di website www.parkourindonesia.web.id bahwa sebenarnya Parkour itu sudah dikenal oleh jaman nenek moyang kita.... tidak tahu dari mana..
Untuk gaya tren busana fashion 2011 ini akan menjadi sangat menarik sekali untuk bisa kita simak dengan banyaknya busana yang sensual membuat para penikmat fashion 2011 akan puas dalam gaya terbaru tersebut. Untuk gaya busana ini akan pastinya di nikmati oleh banyak kalangan yang ingin tampil sexy dan modis.
Memang banyak sekali wanita yang sangat suka dengan fashion terbaru agar mereka bisa di bilang cantik, anggun, sexy dan juga modis di dalam penampilan sehari-hari. Dan untuk pria mungkin masi tidak seberapa seperti wanita tapi kan laki-laki juga harus tau tentang model baju tren sekarang ini, agar mereka tidak ketinggalan untuk masalah fashion terbaru kali ini :
Harajuku (原宿 “padang penginapan”) adalah nama umum untuk daerah sekitar Stasiun Harajuku di Yamanote Line di Shibuya bangsal dari Tokyo, Jepang. Setiap hari Minggu, orang muda berpakaian dalam berbagai gaya termasuk Gothic Lolita, visual kei, dan hiasan, serta cosplayers menghabiskan hari di Harajuku bersosialisasi. gaya busana dari beberapa pemuda ini jarang sesuai dengan satu gaya tertentu dan biasanya banyak mesh. Kebanyakan anak muda berkumpul di Jingu Bridge, yang merupakan sebuah jembatan penyeberangan yang menghubungkan Harajuku ke daerah tetangga Kuil Meiji.
Harajuku juga merupakan kota mode dunia, terkenal dengan street fashion yang unik Harajuku street style ini. Dipromosikan di media Jepang dan internasional seperti Kera, Tune, Gothic & Lolita Alkitab dan Buah. Banyak desainer terkemuka dan ide-ide fashion bermunculan dari Harajuku dan dimasukkan diri menjadi mode lain di seluruh dunia.
Harajuku juga merupakan distrik perbelanjaan besar yang mencakup merek internasional, merek sendiri, dan toko yang menjual pakaian anak-anak muda mampu. LOKASI
Harajuku adalah daerah antara Shinjuku dan Shibuya. Landmark lokal termasuk markas besar NHK, Meiji Shrine, dan Yoyogi Park.
Kawasan ini memiliki dua jalan perbelanjaan utama, Omotesando dan Takeshita Jalan (Takeshita-dōri). Yang terakhir ini melayani mode pemuda dan memiliki toko kecil menjual Gothic Lolita, visual kei, rockabilly, hip-hop, dan punk pakaian, selain gerai makanan cepat saji dan sebagainya.
Omotesando baru-baru ini melihat peningkatan bukaan toko-toko fashion up-skala seperti Louis Vuitton, Chanel, dan Prada. jalan ini kadang-kadang disebut sebagai “Champs-Élysées Tokyo”. Sampai tahun 2004, satu sisi jalan itu diduduki oleh Aoyama apāto Dōjunkai, apartemen Bauhaus-terinspirasi dibangun pada tahun 1927 setelah gempa bumi Kanto 1923. Pada tahun 2006 bangunan kontroversial dihancurkan oleh Mori Bangunan dan diganti dengan mal “Omotesando Hills” belanja, dirancang oleh Tadao Ando. Daerah yang dikenal sebagai “Ura-Hara”, jalan-jalan belakang Harajuku, merupakan pusat fashion Jepang untuk muda-merek orang seperti A Bathing Ape dan Undercover memiliki toko-toko di daerah tersebut. SEJARAH
Harajuku seperti sekarang jejak akar kepada akhir Perang Dunia II. tentara AS dan keluarga mereka mulai menempati daerah yang dikenal sebagai Harajuku. Ini menjadi daerah di mana orang-orang muda penasaran berbondong-bondong untuk mengalami budaya yang berbeda.
Pada tahun 1958, Apartemen Tengah dibangun di daerah tersebut dan dengan cepat diduduki oleh perancang busana, model, dan fotografer. Pada tahun 1964, ketika Olimpiade datang ke Tokyo area Harajuku terus dikembangkan, dan gagasan tentang “Harajuku” perlahan mulai mengambil bentuk lebih konkrit.
Setelah Olimpiade orang-orang muda yang nongkrong di daerah itu, sering disebut sebagai zoku-Harajuku, atau suku Harajuku, mulai mengembangkan budaya yang berbeda dan gaya yang unik untuk kelompok-kelompok yang berbeda dan daerah. Dari gaya yang berbeda tumbuh budaya Harajuku sebagai tempat berkumpul untuk pemuda dan sebagai kiblat mode. Styles
Istilah “Harajuku Girls” telah digunakan oleh media berbahasa Inggris untuk menggambarkan remaja berpakaian dalam setiap gaya busana yang berada di wilayah Harajuku. mode ini menanamkan beberapa terlihat dan gaya untuk membuat bentuk gaun yang unik. Tampilan cyber-punk mengambil pengaruh dari fashion gothic dan menggabungkan neon dan warna metalik. Namun, tidak sepopuler itu pada 1990-an.
gaya Punk di Harajuku lebih merupakan fashion daripada sebuah pernyataan. Its fashion terutama terdiri dari warna gelap, kotak-kotak, rantai, dan ritsleting. Gaya Punk juga merupakan salah satu mode lebih netral gender di Harajuku.
Ganguro adalah gaya yang melambangkan remaja Amerika rata-rata. Istilah diterjemahkan menjadi ‘bermuka hitam’. Tampilan dasar adalah apa Barat akan memanggil ‘gadis California’, dengan rambut dikelantang, kulit gelap, bulu mata dan kuku palsu. Tidak ada yang benar-benar yakin bagaimana Ganguro datang untuk menjadi. Banyak menganggap itu berasal dari awal 1990-an, ketika penyanyi dan artis Janet Jackson populer.
Cosplay lebih merupakan gaya kostum berbasis. Seorang penggemar cosplay biasanya akan berpakaian sebagai seorang tokoh fiksi atau ikon dari sebuah band, game, film, anime, atau manga.
Ura-Hara adalah bagian lain dari Harajuku, yang melayani penduduk kebanyakan laki-laki tertarik pada hip-hop, graffiti, dan skater fashion dan budaya [8] Ura-Hara. Dipandang sebagai lawan dari Harajuku di bahwa lebih tersembunyi dan reserved.
Selain Harajuku adalah mitra, yang dikenal sebagai Visual Kei. ini mengacu pada gaya band dan fanbase mereka. Istilah Visual Kei harfiah berarti ‘gaya visual musik’. Melodi dari musik band-band ini sering melakukan menyerupai rock tahun delapan puluhan, logam berat, atau techno, dalam beberapa kasus, suara adalah campuran yang baik dari tiga. mode ini dimulai tahun 1980-an, ketika band-band metal Amerika Serikat yang populer. penggemar Jepang mencintai bagaimana berhala mereka akan berpakaian panik dan cat makeup liar di wajah mereka, sehingga mereka mulai meniru gaya mereka. Meniru ini juga dikenal adalah bermain kostum, atau cosplay. Dampak
Negara-negara seperti Kolombia telah memeluk budaya ini dan mengatur pertemuan dengan cara yang sama sebagai mitra Jepang mereka, sering diadakan di daerah sekitar dari Virgilio Barco Perpustakaan di Bogotá
apakah emo itu ? menurut sejarah, kata – kata emo merupakan kependekan dari kata emosional.
Emo, emo, emo dan emo. Adalah sebuah istilah yang sekarang ini sering sekali kita dengar baik lewat televisi, radio, percakapan sehari-hari serta digembar-gemborkan khususnya anak-anak muda. Apa sih emo itu? Malah ada juga yang berkata “emo- skinhead-punk”. Wah, terus apa pula hubungannya dengan Skinhead-punk? Apa Emo adalah bagian dari Skinhead-punk? Atau apalah!
Pertanyaan menarik yang muncul karena sebuah kerancuan serta ketidakpastian disekitar yang menjadikan “kabur” mengenai Emo itu sendiri adalah hal-hal yang ingin saya angkat, namun hanya berdasarkan tinjauan atribut yang dikenakan. Menurut saya, secara tidak langsung atribut dan benda dapat menjelaskan kronologis kejadian yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan atau evolusi.
Pada dasarnya, segala sesuatu di dunia ini pasti akan mengalami perubahan. Dan ini berlaku diberbagai aspek kehidupan. Hal ini wajar terjadi jika dihubungkan dengan manusia sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan memiliki akal dan pikiran yang dinamis. Skinhead, Punk, dan kaum-kaum subkultur sejenis lainnya, pasti tidak akan terelakkan dari hal yang berhubungan dengan evolusi. Singkatnya, Emo adalah sebuah bentuk evolusi dari kaum skinhead-punk.
Emotion Hardcore biasanya disebut (istilah ngetrend) Emo, adalah sebuah gaya hidup, fashion dan budaya yang baru saat sekarang ini mulai nge-boom di seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia. Emotion berasal dari bahasa Inggris, berarti emosi atau perasaan seseorang yang ingin diekspresikan. Sedangkan Hardcore adalah sejenis aliran musik yang memiliki tipe raungan gitar elektrik clean dan hentakkan drum yang dimainkan keras.
Dilihat dari sejarah munculnya, Emo adalah cabang atau yang lebih tepatnya adalah bentuk perkembangan dan evolusi dari Skinhead dan Punk. Emo muncul pertama kali sekitar pertengahan tahun 1980 di Washington, dan pertama kali diperkenalkan oleh band beraliran punk-melodic, DC Scene. Seperti artinya (emotion), lagu yang diusung lebih banyak mengandung unsur-unsur emosi dan perasaan seperti cinta, kasih sayang, rasa marah, kesal, dan segala sesuatu yang berhubungan erat dengan asmara dan perasaan seseorang.
Sekitar tahun 1990, emo semakin berkembang. Dibuktikan dengan banyak bermunculan band-band baru seperti Rites of Spring, Embrace, One Last Wish, Beefeater, Gray Matter, Fire Party, Slightly later, dan Moss Icon. Pada tahun inilah emo mencapai puncak-puncaknya. Sering dengan waktu banyak pula terjadi pencabangan dalam aliran emo sendiri.
Menurut Billy Joe Amstrong, gitaris band beraliran punk melodic Green Day (secara tidak langsung ia sendiri juga yang mempelopori revitalisasi emo kembali muncul di publik), emo adalah sebuah gabungan antara punk dan gothic. Sebuah karya besar jika kedua mainstream (sikap independen yang dilakukan kelompok-kelompok anak muda tertentu, berhubungan dengan kultur pop kaum muda) ini dipadukan. Dan bukan hal yang mustahil jika keduanya digabungkan akan tercipta sesuatu yang fantastis. Kesamaan keduanya mampu berkolaborasi dan saling melengkapi. Dan sebagai cara untuk membedakan bahwa ini adalah sesuatu yang baru, perlu suatu adanya upaya penonjolan jati diri. Dengan atribut gabungan keduanyalah sebuah aliran dan lifestyle baru ini mampu diterima. Sebuah ideologi dapat diterima jika memiliki sesuatu sebagai identitasnya dan mampu menunjukkannya pada umum.
Namun, kaum skinhead-punk yang masih tetap memegang idiologi “asli” skinhead, berpendapat bahwa emo adalah bentuk kehancuran Skinhead-Punk. Dikatakan kehancuran karena idiologi anti kemapanan yang selalu diikrarkan oleh kaum Skinhead, sudah tidak bermakna lagi, kalah dan ditelan oleh bentuk kapitalisme dan mapan (Bowo(22) , mahasiswa Fak.Filsafat UGM, seorang Skinhead dan punker). Ditambahkan pula oleh rekannya, Empu (Christian), ia mengungkapkan kekecewaanya terhadap Emo (kaum Skinhead-Punk yang sudah dipengaruhi kapitalisme modern), Emo tidak pantas dianggap sebagai punk karena tidak mencirikan sebagai sesuatu yang anti dengan kemapanan. Ditegaskan lagi dengan segala jenis atribut yang mereka (Emo) yang lebih menonjolkan kemewahan, merk. Sudah jelas mereka bukan Skinhead-punk yang sebenarnya. Emo hanyalah sebuah bentuk kapitalisme musik, ideologi yang dikemas dan menyusup rapi ke dalam ideologi skinhead-punk yang selama ini sudah berakar kuat.
Lain halnya yang dikatakan Putri, mahasiswi Fak. Ilmu Budaya UGM jurusan Antropologi. Menurutnya emo merupakan suatu bentuk gaya hidup baru yang sangat cocok khususnya generasi muda. Ekspressionis, enerjik, modis, begitulah gambaran emo, tambahnya.
Atribut Emo
“Wah, dia rambutnya nggak Spike/Mohawk, nggak botak lagi, terus nggak pake’ spike di tangan atau di ikat pinggang, dilehernya nggak ada juga kalung rantai + gemboknya (dog collars), dan nggak2 yang laen lagi. Keliatannya lebih kalem, rapi. Kesimpulannya…wah!, dia ini bukan anak skinhead! Tapi….., punk? ……bukan, gothic juga bukan,.. lantas apa?” Sepenggal cerita yang ada di masyarakat.
Ironis memang hal itu berkembang di masyarakat, tetapi itulah fakta yang terjadi. Budaya atribut telah berkembang di masyarakat. Atribut adalah suatu penjelas seseorang berada di sebuah identitas diri tertentu yang secara fisik atau kasat mata merupakan pembeda/sama dengan lingkungan sekitarnya (itu sudah jelas) dan dengan atribut pula yang identik dengan kelas tertentu di masyarakat berkembang pemikiran tentang penyeragaman.
Penyeragaman berarti pembakuan. Jika melihat atribut emo itu harus Emo-style, Peircing, Gaspers, Eye-shadow, pin, emblem, dsb, maka berarti hal itu telah dianggap baku dan adanya telah seperti itu.
Sama seperti kaum skinhead-punk yang sudah memiliki identitas dan atribut masing-masing Emo pun memiliki identitas dan atribut sebagai pembeda dari kaum-kaum yang lainnya. Secara sekilas memang memiliki kemiripan satu sama lain, hal itu wajar saja terjadi karena atribut yang digunakan oleh para penganut emo adalah bentuk perkembangan dari fashion kaum skinhead-punk. Terjadi perubahan dikarenakan dalam perkembangannya mendapat pengaruh-pengaruh budaya baru seiring berjalannya waktu, zaman dan kemajuan dalam bidang fashion pula.
Makna Atribut
Semua hasil material antara punk dan skinhead itu berdasarkan atas pemikiran-pemikiran yang telah didorong oleh nilai-nilai perlawanan atas hal-hal yang membosankan dan menindas (suatu rangkaian yang tidak dipisahkan). Skinhead memang terlahir dari pemikiran dengan nilai-nilai perlawanan atas suatu pemikiran mainstream, membosankan dan menindas (seperti kapitalisasi, penghisapan, pembodohan, dsb). Sedangkan punk lahir akibat pengaruh-pengaruh yang baru bukan hanya kapitalisme, gaya, tetapi juga dalam karya musik. Namun apa yang terjadi pada Emo? Emo tercipta karena kedua subkultur di atas (punk dan skinhead) telah dimasuki oleh paham-paham kapitalisme, fashionable, dan keinginan untuk bergaya. Sebuah kondisi yang sangat berlawanan pengan paham Skinhead-Punk yang notabennya sebagai nenek moyang Emo.
Pada dasarnya sama, Emo menggunakan topi, celana jeans, kalung, gelang, gasper, mempunyai tindik, bertato, memakai peircing sebagai atributnya. Tetapi sudah tidak memiliki makna ideologi.
Semua atribut yang dipasang dan dipergunakan hanya sebatas pelengkap. Tidak seperti Skinhead-Punk, menurut mereka kalung rantai, gelang rantai, anting peniti, Peircing memiliki makna sebagai bentuk perlawanan terhadap sesuatu (kapitalisme, pemerintahan). Tetapi sedangkan Emo tidak memiliki makna apapun, yang terjadi hanya pemaknaan bahwa Emo(seluruh atributnya) adalah bentuk ekspresi dari anak-anak muda pada umumnya (keren, modis, gaul, bermerk) yang juga jelas bertentangan dengan Skinhead-Punk. Sejauh ini memang belum ditemukan dan didapat mengenai makna yang signifikan dalam setiap atribut yang mereka (kaum Emo) kenakan.
Perbandingan Atribut dan Aksesoris antrara Skinhead dan Emo
No.
Atribut
Skinhead
Emo
1.
Tindik
Anting ( biasanya dipakai hanya pada telinga saja)
Anting, Peircing ( digunakan pada teling, bandul telinga, hidung, pelipis, alis, lidah bibir. Malah ada yang digunakan disemua bagian itu)
2.
Sepatu
Boot keras, Loafers, Steel toe cap.
Converse (sepatu kets produksi USA), Vans.
3.
Baju
Polo, kaos berkerah, kemeja berkerah, jaket kulit. Skinhead lebih berpenampilan rapi dan bersih.
Kaos Distro, Blazer, Kemeja.
5.
Drugs dan Alkohol
Menolak (hanya sedikit yang menerima, menolak lebih mendominasi).
Merekok, Alkoholik, Drgus tidak dipakai sama sekali.
6.
Kendaraan
Motor tua, Skuter vespa, Moge (motor gede/motor besar).
Tidak memiliki Kendaraan yang spesifik.
7.
Rambut
Plontos, cepak
Rambut Emo.
8.
Perhiasan
Rantai anjing, gelang spike, emblem
Kalung, gelang, Jam tangan, Hand-Band, Cincin.
9.
Pewarna Rambut
Tidak memakai
Memakai (biasanya berwarna merah)
10.
Make-Up wajah
Tidak memakai
Memakai seperti eye-Shadow/eye-liner, Lip-gloss.
11.
Topi
Pork-pie, bolero
Topi Emo
12.
Tatoo
Tidak memakai
Memakai tetapi minimalis
KESIMPULAN
Atribut merupaan penanda dari suatu komunitas atau kebudayaan. Ini merupakan ciri khas yang menjadi suatu keharusan yang tidak tertulis dalam lingkup kehidupan. Penggunaan atribut pada kebudayaan atau komunitas tertentu menjadikannya suatu simbol yang menggambarkan identitas kehidupan mereka. Dari atribut pula sebuah pemaknaan dapat dilihat dan dideskripsikan.
Emo adalah sebuah bentuk merosotnya suatu makna ideologi dari suatu kaum subkultur (Skinhead-Punk) yang selama ini telah memiliki ideologi anti kemapanan sebagai bentuk perlawanan terhadap kemewahan, hukum-hukum yang selalu menindas kaum kecil. Emo sengaja diciptakan sebagai salah satu “senjata” untuk memerangi dan mengalahkan ideologi Skinhead-Punk Segala jenis atribut yang mereka (Emo) kenakan yang lebih menonjolkan kemewahan, merk. Sudah jelas mereka bukan Skinhead-punk yang sebenarnya. Emo hanyalah sebuah bentuk kapitalisme musik, dan ideologi pro-kemapanan yang dikemas dan menyusup rapi ke dalam ideologi skinhead-punk yang selama ini sudah berakar kuat dalam benak para pengikutnya.